KATA PENGANTAR
Dalam menetapkan harga di perlukan suatu pendekatan yang
sistematis, yang mana melibatkan penetetapan tujuan dan mengembangkan suatu
struktur penetapan harga yang tepat.
Harga adalah suatu nilai yang harus di keluarkan oleh
pembeli untuk mendapatkan barang atau jasa yang memiliki nilai guna beserta
pelayanannya harga bersifat fleksibel, dimana bisa disesuaikan.
sebelum penenetapan harga perushaan harus mengetahui tujuan dari penetapan
harga itu sendiri apabila tujuannya sudah jelas maka penetapan harga dapat
dilakukan dengan mudah.
Makalah ini
disusun berdasarkan hasil rangkuman dari berbagai sumber referensi yang
membahas tentang “Penetapan Harga”. Maksud dan tujuan dari penulisan makalah
ini adalah sebagai tugas akademis yang diberikan dosen pada mata kuliah Teori Penetapan
Harga untuk membantu mahasiswa pada umumnya dan kami sendiri dalam belajar.
Pada
kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih banyak kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyelesaian karya tulis ini yaitu:
1.
Tuhan YME yang memberikan
kesehatan serta kesempatan untuk membuat karya tulis ini, serta;
2.
Teman-teman lain yang telah
memberi motivasi bagi penulisan karya tulis ini.
Makalah ini diharapkan dapat
memberikan masukan informasi serta wacana yang bermanfaat bagi masyarakat pada
umumnya dan kami sendiri sebagai mahasiswa pada khususnya.
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Secara
teoritis, tidak ada perbedaan signifikan antara perekonomian klasik dengan
modern. Teori harga secara mendasar sama, yakni bahwa harga wajar atau harga
keseimbangan diperoleh dari interaksi antara kekuatan permintaan dan penawaran
(suplai) dalam suatu persaingan sempurna, hanya saja dalam perekonomian modern
teori dasar ini berkembang menyadi kompleks karena adanya diversifikasi pelaku
pasar, produk, mekanisme perdagangan, instrumen, maupun perilakunya,yang
mengakibatkan terjadinya distorsi pasar.
Dalam
struktur pasar apapun sebuah perusahaan beroperasi, penetapan harga untuk
maksimasi laba mangharuskan analisis yang seksama terhadap hubungan antara
biaya marginal dan pendapatan marginal. Tetapi, riset tentang praktek – praktek
penetapan harga aktual menunjukkan bahwa banyak perusahaan tampaknya menetapkan
harga tanpa analisis eksplisit rehadap hubungan marginal. Studi memperlihatkan
bahwa kebanyakan perusahaan menggunakan penetapan harga markup,
menetapkan harga untuk menutup semua biaya langsung ditambah markup sebesar
satu presentase tertentu untuk kontribusi laba (biaya umum dan laba) daripada
menetapkan harga di mana MR = MC. Bagaimana sesuatu yang tampaknya
bertentangan antara teori ekonomi dan praktek penetapan harga actual ini
dijelaskan?
Jika kita memahami prosedur yang dipergunakan untuk keputusan penetapan harga
actual, tidak terdapat konflik antara teori dan praktek. Pada kenyataannya,
praktek – praktek penetapan harga secara markup merupakan alat praktis yang
dengannya perusahaan – perusahaan menerapkan analisis marginal untuk menetapkan
harga berbagai barang dan jasa. Praktek penetapan harga secara markup yang
luwes dan mencerminkan perbedaan dalam biaya marginal dan elastisitas
permintaan merupakan cara yang efisien untuk beroperasi sehingga MR =
MC untuk setiap lini produk yang dijual.
Demikian pula, praktek penetapan harga untuk musim puncak dan di
luar puncak, diskriminasi harga, dan penetapan harga untuk produk - produk
kesemuanya merupakan cara yang efisien untuk beroperasi sehingga MR =
MC untuk setiap pelanggan atau kelompok pelanggan dan kelompok produk.
B. Rumusan Masalah
Agar permasalahan tidak meluas serta dapat lebih terarah pada pokok
permasalahan, maka dapat dirumuskan permasalahan berdasarkan latar belakang
yang dikemukakan di atas adalah sebagai berikut :
- Bagaimana Konsep dan Peranan Harga?
- Mengetahui Tujuan Penetapan Harga
- Mengetahui Faktor yg perlu dipertimbangkan
dalam penetapan harga
- Penjelasan Metode Penetapan Harga
- Mengetahui Penyesuaian Terhadap Harga
- Bagaimana Strategi Penetapan Harga
- Bagaimana Strategi Penetapan Harga Produk Baru
- Bagaimana Strategi Penetapan harga Produk yg
sudah Mapan
- Bagaimana Strategi Fleksibilitas Harga
- Bagaimana Strategi Penetapan Harga Lini Produk
- Bagaimana Strategi Leasing
C. Tujuan Penulisan
Berdasar
rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan ini adalah :
1.
Untuk mengetahui Bagaimana Konsep dan Peranan Harga?
- Untuk mengetahui Tujuan Penetapan Harga
- Untuk mengetahui Faktor yg perlu dipertimbangkan dalam penetapan harga
- Untuk mengetahui Metode Penetapan Harga
- Untuk mengetahui Penyesuaian Terhadap Harga
- Untuk mengetahui Strategi Penetapan Harga
- Untuk mengetahui Strategi Penetapan Harga Produk Baru
- Untuk mengetahui Strategi Penetapan harga Produk yg sudah Mapan
- Untuk mengetahui Strategi Fleksibilitas Harga
- Untuk mengetahui Strategi Penetapan Harga Lini Produk
- Untuk mengetahui Strategi Leasing
D. Manfaat Penulisan
Mahasiswa
dapat menerangkan dan menjelaskan bagaimana konsep dan peranan harga, tujuan
penetapan harga, factor-faktor apa saja yang perlu dipertimbangkan dalam
menetapkan harga, metode yang dipakai dala penetapan harga, penyesuaian
terhadap harga beserta strateginya, baik strategi penetapan harga produk baru,
strategi penetapan harga produk yang sudah mapan, strategi fleksibilitas harga,
strategi penetapan harga lini produk ataupun strategi leasing.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Harga
1.
Definisi Harga
Menurut Stanton, (1984) Harga adalah Price is valueexpressed in
terms of dollars and cens, or any other monetary medium
of exchange. yang kurang lebih memiliki arti harga
adalah nilai yang dinyatakan dalam dolar dan sen atau medium moneter lainnya
sebagai alat tukar.
Menurut Basu Swastha (1986: 147) Harga diartikan sebagai Jumlah
uang (kemungkinan ditambah barang) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah
kombinasi dari barang beserta pelayanannya.
Menurut menurut Alex S Nitisemito (1991:55) Harga
diartikan sebagai nilai suatu barang atau jasa yang
diukur dengan sejumlah uang dimana berdasarkan nilai tersebut seseorang atau
perusahaan bersedia melepaskan barang atau jasa yang dimiliki kepada pihak
lain.
Harga
merupakan satuan moneter atau ukuran lainnya (termasuk barang
dan jasa) yang ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikan atau
penggunaan suatu barang atau jasa, Tjiptono (2001 : 151). Dan harga merupakan
unsur satu–satunya dari unsur bauran pemasaran yang memberikan
pemasukan atau pendapatan bagi perusahaan di banding unsur bauran pemasaran
yang lainnya (produk, promosi dan distribusi).
2.
Konsep dan Peranan Harga
“Pada tingkat harga, bila manfaat yang dirasakan
konsumen meningkat, maka nilainya akan meningkat pula, Demikian pula pada
tingkat harga tertentu, nilai suatu barang atau jasa akan meningkat seiring
dengan meningkatnya manfaat yang dirasakan”
Asumsi :
•
Harga bisa diungkapkan dengan berbagai istilah : misalnya Iuran, tarif, Sewa, Bunga,
Komisi, Upah, Gaji, Honorarium dsb.
•
Harga merupakan komponen yang berpengaruh langsung pada laba perusahaan :
Laba
= Pendapatan Total – Biaya Total (
Harga per unit x Kuantitas yg terjual) – ( Biaya Tetap)
·
Disudut pandang konsumen harga seringkali digunakan sebagai indikator Nilai, bilamana harga tsb. dihubungkan dengan manfaat yang dirasakan atas suatu barang atau jasa.
·
|
Nilai
(value) di-definisikan sebagai rasio antara manfaat yg dirasakan terakhir. Harga dapat dirumuskan :
PERANAN HARGA
Ada dua Peranan Utama Dalam Proses Pengambilan
Keputusan Para Pembeli
1.
Peranan Alokasi Dari Harga :
•
Fungsi harga dalam membatu para pembeli untuk memutuskan cara memperoleh
manfaat atau utilitas tertinggi yg diharapkan berdasarkan daya beli
•
Dapat membantu pembeli untuk memutuskan cara mengalokasikan daya belinya
pada berbagai jenis barang dan jasa
•
Dapat membandingkan harga dari berbagai alternatif yang tersedia
•
Memutuskan alokasi dana yang dikehendaki
2. Peranan Informasi dari Harga :
–
Fungsi harga dalam mendidik konsumen mengenai faktor-faktor produk,
seperti kualitas
–
Membantu pembeli dalam situasi dimana pembeli mengalami kesulitan untuk
menilai faktor Produk/ manfaat secara abjektif
Sasaran Penetapan Harga
1.
Berorientasi pada Laba
-
Untuk mencapai target laba investasi laba penjualan bersih
-
Untuk memaksimalkan laba
2.
Berorientasi Pada Penjualan;
-
Untuk meningkatkan Penjualan
-
Untuk mempertahankan atau meningkatkan bagian pasar dan
penjualan
3.
Berorientasi Pada Status Quo, yaitu ;
-
Untuk menstabilkan laba
-
Untuk menangkal Persaingan
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penetapan Harga :
- Permintaan
Produk
- Reaksi
Pesaing
- Bauran
Pemasaran
- Target
dan Bagian saham pasar
5.
Biaya untuk memproduksi
3. TUJUAN PENETAPAN HARGA
1.
Tujuan Berorientasi pada Laba
-
Dalam era persaingan global, kondisi yang dihadapi semakin kompleks dan
semakin banyak variabel yang berpengaruh terhadap daya saing setiap perusahaan,
sehingga tidak mungkin suatu perusahaan dapat mengetahui secara pasti tingkat
harga yang dapat menghasilkan laba maksimum.
-
Oleh karena itu ada pula perusahaan yang menggunakan pendekatan target
laba, yakni tingkat laba yang sesuai atau pantas sebagai sasaran laba.
-
Ada dua jenis target laba yang biasa digunakan, yaitu target marjin
dan target ROI (Return On Investment)
2.
Tujuan Berorientasi pada Volume
-
Selain tujuan berorientasi pada laba, ada pula perusahaan yang menetapkan
harganya berdasarkan tujuan yang berorientasi pada volume tertentu atau yang
biasa dikenal dengan istilah volume pricing objective.
-
Harga ditetapkan sedemikian rupa agar dapat mencapai target volume
penjualan atau pangsa pasar.
-
Tujuan ini banyak diterapkan oleh perusahaan-perusahaan penerbangan.
3.
Tujuan Berorientasi pada Citra
-
Citra (image) suatu perusahaan dapat dibentuk melalui strategi penetapan
harga.
-
Perusahaan dapat menetapkan harga tinggi untuk membentuk atau
mempertahankan citra prestisius.
-
Sementara itu harga rendah dapat digunakan untuk membentuk citra nilai
tertentu (image of value), misalnya dengan memberikan jaminan bahwa harganya
merupakan harga yang terendah di suatu wilayah tertentu.
-
Pada hakekatnya baik penetapan harga tinggi maupun rendah bertujuan untuk
meningkatkan persepsi konsumen terhadap keseluruhan bauran produk yang
ditawarkan perusahaan.
4.
Tujuan Stabilisasi Harga
-
Dalam pasar yang konsumennya sangat sensitif terhadap harga, bila suatu
perusahaan menurunkan harganya, maka para pesaingnya harus menurunkan pula
harga mereka.
-
Kondisi seperti ini yang mendasari terbentuknya tujuan stabilisasi harga
dalam industri-industri tertentu (misalnya minyak bumi).
-
Tujuan stabilisasi dilakukan dengan jalan menetapkan harga untuk
mempertahankan hubungan yang stabil antara harga suatu perusahaan dan harga
pemimpin industri (industry leader).
5.
Tujuan-tujuan lainnya
-
Harga dapat pula ditetapkan dengan tujuan mencegah masuknya pesaing,
mempertahankan loyalitas pelanggan, mendukung penjualan ulang, atau menghindari
campur tangan pemerintah.
4.
Faktor-faktor Yang
Mempengaruhi Penetapan Harga :
a.
Faktor Internal
1)
Tujuan Pemasaran Perusahaan ;
(makimalisasi
laba; mempertahankan kelangsungan hidup
perusahaan; meraih pangsa pasar yang besar; menciptakan kepeminpinan dlm hal
kualitas; mengatasi persaingan; melaksanakan tanggung jawab sosial ; dll.)
2)
Strategi Buran Pemasaran ;
(harga perlu
dikoordinasikan dan saling menduung dengan bauran pemasaran lainya yaitu pruduk, ditribusi dan promosi )
3)
Biaya ;
(merupakan faktor
ygpaling menetukan harga minimalyang harus ditetapkan agar perusahaan tdk
mengalami kerugian, dalam hal ini biaya tetap dan variabel)
4)
Organisasi ;
-
Manajemen perlu memutuskan
siapa di dalam organisasi yang harus menetapkan
harga.
-
Setiap perusahaan menangani
masalahpenetapan harga menurut caranya masing-masing.
-
Pada perusahaan kecil, umumnya
harga ditetapkan oleh manajemen puncak.
-
Pada perusahaan besar,
seringkali masalah penetapan harga ditangani oleh devisi atau manajer suatu
lini produk.
-
Dalam pasar Industri, para
wiraniaga diperkenankan untuk bernegoisasi
dengan pelanggannya guna menetapkan rentang (range) harga tertentu.
-
Dalam indutri penetapan harga merupakan faktor kunci (misalnya perusahaan minyak,
penerbangan luar angkasa) biasanya
setiap perusahaan memiliki departemen penetapan harga tersendiri yang
bertanggung jawab kepada dept. Pemasaran atau manajemen puncak.
-
Pihak-pihak lain yang mempunyai pengaruh terhadap penetapan
harga adalah manajer penjualan, manajer
produksi, manajer keuangan dan akuntan
b.
Faktor Ekternal
1)
Sifat Pasar dan Permintaan;
setiapperusahaan perlu memahami sifat dan permintaan yang dihadapinya, apakah
termasuk pasar persingan sempurna, persaingan monopolistik, oligopoli, atau
monopoli. Faktor lain yang tdk kalah
pentingnya adalah elastisitas permintaan
2)
Persaingan;( Porter )
Ada lima kekuatan
pokok yang berpengaruh dalam persaingan suatu industri :
a.
Persaingan dalam industri yang
bersangkutan
b.
Pruduk Substitusi
c.
Pemasok
d.
Pelanggan dan
e.
Ancaman-ancaman baru
Informasi yg
dibutuhkan untuk menganalisis karakteritik persaingan yg dihadapi :
a.
Jumlah Perusahaan dalam
Industri
b.
Ukuran relatif setiap anggota
dalam Industri
c.
Deferensiasi Produk
d.
Kemudahanuntuk memasuki
industri yg bersangkutan
5.
Tujuan Penetapan
Harga
Pada dasarnya ada empat jenis
tujuan penetapan harga, yaitu :
1) Berorientasi pada
Laba, bahwa setiap perusahaan selalu memilih harga yang dapat menghasilkan laba
yang paling tinggi atau sering disebut ”maksimisasi laba”.
2) Berorientasi pada
Volume, bahwa penetapan harga sedemikian rupa agar dapat mencapai tingkat
volume penjualan tertentu, nilai penjualan atau pangsa pasar tertentu.
3) Berorientasi
pada citra (image), bahwa
penetapan harga tertentu dapat membentuk citra perusahaan, misalnya menetapkan
harga tinggi dapat membentuk citra perusahaan yang prestisius, sementara
menetapkan harga rendah memungkinkan menjaga nilai perusahaan tertentu (menjaga
harga yang terendah di suatu daerah).
4) Berorientasi pada
Stabilitas Harga, hal ini dilakukan untuk mempertahankan hubungan yang stabil
antara suatu perusahaan dan harga pemimpin industri (industry leader).
6.
METODE PENETAPAN HARGA
Ada beberapa metode yang dapat digunakan sebagai rancangan dan variasi, dalam penetapan
harga menurut Marras (1999: 181-185), harga dapat ditentukan atau dihitung :
1) Harga didasarkan pada
biaya total ditambah laba yang diinginkan (cost plus pricing method).
2) Harga yang
berdasarkan pada keseimbangan antara permintaan dan suplai.
3) Penetapan harga pasar
yang ditetapkan atas dasar kekuatan pasar.
4) Harga yang
berdasarkan keseimbangan antara suplai dan permintaan.
5) Penetapan harga atas
dasar kekuatan pasar.
7. PENYESUAIAN-PENYESUAIAN KHUSUS TERHADAP HARGA
Penyesuaian
khusus terhadap harga menurut daftar (list price) terdiri atas :
a.
Diskon,
Diskon
merupakan potongan harga yang diberikan oleh penjual kepada pembeli sebagai
penghargaan atas aktivitas tertentu dari pembeli yang menyenagkan bagi penjual.
Dalam strategi pemasaran dikenal empat bentuk diskon,yaitu
1)
diskon kuantitas,
2)
diskon musiman,
3)
diskon kas (cash
discount),
4)
trade discount.
b.
Allowance
Seperti halnya dengan diskon, allowance merupakan
pengurangan dari harga menurut daftar (list price) kepada pembeli karena adanya aktivitas-aktivitas tertentu
yang dilakukan pembeli.
Ada tiga bentuk allowance yang b iasa digunakan
,yaitu:
1)
Trade-in Allowance
2)
Promotional Allowance
3)
Product Allowance
c.
Penyesuaian Geografis (Geographical Adjustment)
1)
Penyesuaian geografis merupakan penyesuaian terhadap harga yang dilakukan
oleh produsen atau juga wholesaler sehubungan dengan biaya transportasi produk
dari penjual ke pembeli.
2)
Biaya transportasi ini merupakan salah satu unsur penting dalam biaya
variable total, yang tentunya akan menentukan harga akhir yang harus dibayar
oleh pembeli.
8. STRATEGI PENETAPAN HARGA
Secara garis besar strategi penetapan
harga dapat dikelompokan menjadi8 kelompok, yaitu:
a.
Strategi penetapan harga produk baru
b.
Strategi penetapan harga produk yang sudah mapan.
c.
Strategi fleksibilitas harga
d.
Strategi penetapan harga lini produk
e.
Strategi leasing
f.
Strategi bundling-pricing
g.
Strategi kepemimpinan harga
h.
Strategi penetapan harga untuk membentuk pangsa pasar
9. STRATEGI PENETAPAN HARGA PRODUK BARU
-
Harga yang ditetapkan
atas suatu produk baru harus dapat memberikan pengaruh yang baik bagi
pertumbuhan pasar.
-
Selain itu juga
sedapat mungkin mencegah timbulnya persaingan sengit .
-
Pada hakikatnya ada
dua strategi pokok dalam menetapkan harga produk baru, yaitu skimming
pricing dan penetration pricing.
Skimming Pricing
–
Strategi ini merupakan strategi yang menetapkan harga tinggi pada suatu
produk baru.
–
Biasanya strategi ini dilengkapi dengan aktivitas promosi yang gencar.
–
Produk-produk yang harganya ditetapkan dengan strategi ini, diantaranya
produk-produk yang berkaitan dengan teknologi baru (seperti stereo set, telpon selular, perangkat keras computer, dan lain-lain).
Tujuan
strategi ini pada dasarnya adalah:
1. Untuk melayani para pelanggan yang tidak
terlalau sensitive terhadap harga, selagi persaingan belum ada.
2. Untuk menutup biaya-biaya promosi dan
riset dan pengembangan secepat mungkin melalui marjin yang besar.
3. Untuk membatasi permintaan hingga
tingkat yang tidak melampaui kapasitas produksi perusahaan.
4. Untuk berjaga-jaga terhadap kemungkinan
terjadinya kekeliruan dalam penetapan harga, karena akan jauh lebih mudah untuk
menurunkan harga awal yang dirasakan konsumen terlampau mahal daripada menaikan
harga awal yang terlalu murah agar dapat menutup semua biaya yag dikeluarkan.
Skimming
pricing ccocok digunakan dalam situasi sebagai berikut:
1. Produk baru memiliki karakteristik
unik/khas yang sangat diharapkan /disukai konsumen dan tidak ada atau hanya
sedikit tersedia produk substitusi.
2. Cukup banyak pelanggan yang bersedia
untuk membeli produk pada tingkat harga awal yang tinggi. Biasanya pelanggan
yang termasuk kategori ini adalah mereka yang berpenghasilan tinggi dan suka
mengikuti trend.
3. Sifat permintaan yang dihadapi tidak
pasti.
4. Perusahaan telah mengeluarkan dana
sangat besar untuk riset dan pengembangan suatu produk baru.
5. Harga awal yang tinggi tersebut tidak
akan menjadi daya tarik bagi masuknya para pesaing. Disamping itu ada hambatan
masuk bagi pesaing,misalnya berupa hak paten.
6. Pelanggan menginterpretasikan harga
tinggi sebagai indicator kualitas yang tinggi.
7. Bila produk baru yang dihasilkan sangat
inovatif sehingga pasar diperkirakan memerlukan waktu lama sebelum memasuki
tahap kedewasaan dalam PLC.
Penetration Pricing
¨
Dalam strategi ini
harga ditetapkan relatif rendah pada tahap awal product life cycle (PLC).
¨
Tujuannya adalah agar
dapat meraih pangsa pasar yang besar dan sekaligus menghalangi masuknya para
pesaing.
¨
Dengan harga yang
rendah,maka perusahaan dapat pula mengupayakan tercapainya skala ekonomis dan
menurunya biaya per unit.
¨
Stategi ini memiliki
perspektif jangka panjang,dimana laba jangka pendek dikorbankan demi
tercapainya keunggulan kompetitif yang berkelanjutan.
¨
Ada beberapa situasi
yang sesuai dengan penerapan stategi ini,di antaranya:
1.
Produk yang
dihasilkan memiliki daya tarik tertentu bagi pasar.
2.
Banyak segmen pasar
yang sensitive terhadap harag.
3.
harga awal yang
rendah mengurangi minat pesaing untuk memasuki pasar.
4.
Biaya produksi per
unit dan biaya pemasaran menurun drastic seiring dengan meningkatkan volume
produksi.
¨
Hasil yang dapt
diperoleh dari strategi ini adalah tingkat penjualan dan pangsa pasar yang
tinggi, dan skala ekonomis yang pada gilirannya menyebabkan biaya menjadi lebih
rendah dan daya saing perusahaan semakin besar.
¨
Ada empat bentuk
harga yang biasanya dipergunakan dalam penetration pricing,yaitu:
1.
Harga yang
dikendalikan (restrained price)
Restrained price adalah
harga yang ditetapkan dengan tujuan untuk mempertahankan tingkat harga tertentu
selama periode inflasi. Dalam hal ini kondisi lingkungan menjadi dasar dalam
menentukan tingkat harga yang ditetapkan.
2.
Elimination price
Elimination price merupakan harga yang ditentukan pada suatu
tingkat tertentu yang dapat menyebabkan pesaing-pesaing tertentu (terutama yang
kecil) keluar dari persaingan.
3.
Promotion price
Promotion price adalah harga yang ditetapkan rendah dengan
kualitas yang relatif sama,dengan tujuan untuk mempromosikan produk tertentu.
4.
Keep-out Price
Keep out Price adalah harga yang ditetapkan pada suatu tingkat
tertentu sehingga dapat mencegah para pesaing memasuki pasar.
10. STRATEGI PENETAPAN HARGA PRODUK YANG SUDAH MAPAN
factor yang menyebabkan suatu perusahaan harus selalu meninjau
kembali strategi penetapan harga produk-produknya yang sudah ada di pasar
a.
Adanya perubahan dalam lingkungan pemasaran, misalnya ada pesaing besar
yang menurunkan harganya.
b.
Adanya pergeseran permintaan, misalnya terjadi perubahan selera konsumen.
Memiliki tiga alternative strategi, yaitu :
1.
Mempertahankan Harga,
Strategi ini dilaksanakan dengan tujuan
mempertahankan posisi dalam pasar
(misalnya pangsa pasar dan profitabilitas perusahaan) dan untuk
meningkatkan citra yang baik di masyarakat
Ada beberapa persyaratan atau kondisi
yang sesuai untuk menerapkan strategi ini, diantaranya:
1.
Pasar yang dilayani perusahaan tidak terpengaruh oleh perubahan
lingkungan.
2.
Ada ketidakpastian berkaitan dengan reaksi pelanggan dan pesaing terhadap
perubahan harga.
3.
Image masyarakt terhadap perusahaan dapat ditingkatkan dengan merespon
permintaan atau pendapat public untuk mempertahankan harga.
2.
Menurunkan Harga,
Ada tiga alasan yang mendorong suatu
perusahaan perlu menurunkan harga
1.
Strategi defensive, dimana perusahaan
memotong harga guna menghadapi persaingan yang semakin ketat
2.
Strategi ofensif, dimana perusahaan
berusaha memenangkan persaingan.
¨
Hal ini erat hubungannya dengan konsep kurva pengalaman yang intinya
menyatakan bahwa biaya perusahaan akan menurun dalam persentase terentu setiap
kali pengalamannya berlipat ganda.
¨
Hal ini mengandung makna bahwa perusahaan yang memiliki pengalaman lebih
banyak akan memiliki tingkat biaya yang lebih rendah daripada perusahaan yang
pengalamannya masih terbatas.
¨
Biaya yang rendah ini akan sangat menguntungkan. Karena dapat menghasilkan
laba besar.
3.
Respon terhadap kebutuhan pelanggan yang
disebabkan oleh perubahan lingkungan.
¨
Adanya inflasi yang berkelanjutan dan tingkat harga yang semakin melonjak
dapat menyebabkan konsumen menjadi sensitive terhadap harga dan setiap
alternative produk yang ada.
¨
Mereka menjadi semakin selektif dalam berbelanja.
¨
Oleh karena itu, agar perusahaan bisa mendapatkan perhatian dari konsumen,
maka ia perlu menurunkan harganya
3.
Menaikan Harga
¨
Menaikan harga produk biasanya dilakukan dengan tujuan untuk
mempertahankan profitabilitas dalam periode inflasi, mengambil keuntungan dari
diferensiasi produk ( baik diferensiasi riil maupun diferensiasi persepsi) atau
untuk melakukan segmentasi pasar yang dilayani.
¨
Dalam situasi inflasi, harga perlu disesuaikan bila perusahaan bermaksud
untuk mempertahankan profitabilitasnya.
¨
Hal ini karena semua elemen dan jenis biaya menjadi meningkat pada
periode inflasi.
¨
Secara konseptual, peningkatan harga yang dilakukan harus ditetapkannya
pada suatu tingkat yang memungkinkan besarnya laba sama, baik sebelum maupun
adanya inflasi.
11. STRATEGI FLEKSIBILITAS HARGA
Strategi fleksibilitas harga terdiri
atas dua macam strategi, yaitu
a.
Strategi Satu Harga (Harga Tunggal)
-
Dalam strategi ini, perusahaan membebankan harga yang sama kepada setiap
pelanggan yang membeli produk dengan kualitas dan kuantitas yang sama pada
kondisi yang sama pula (termasuk syarat penjualannya sama).
-
Strategi ini sering dijumpai pada perusahaan-perusahaan yang melakukan
distribusi massa dan penjualan massa.
-
Tujuan strategi ini adalah untuk mempermudah keputusan penetapan harga
dan untuk mempertahankan goodwill serta menjalin hubungan baik dengan
semua pelanggan (karena tak satupun pelanggan yang mendapatkan harga khusus
atau dianggap lebih penting daripada pelanggan yang lain).
Ada beberapa persyaratan yang perlu
dipenuhi guna melaksanakan strategi ini,
–
Perlu adanya analisis secara terperinci mengenai posisi perusahaan dan
struktur biaya bila dibandingkan dengan industri secara keseluruhan
–
Dibutuhkan informasi yang berkaitan
dengan variabilitas harga pada penawaran harga yang sama kepada setiap orang
–
Perlu pemahaman atas skala ekonomis yang
tersedia bagi perusahaan
–
Dibutuhkan informasi tentang harga
kompetitif,yaitu harga yang sanggup dibayar oleh pelanggan
Hasil yang diharapkan dari implementasi
strategi satu harga meliputi empat aspek pokok,yaitu:
1)
Biaya penjualan dan biaya administrasi yang semakin menurun.
2)
Marjin laba yang konstan .
3)
Image pelanggan yang baik terhadap perusahaan.
4)
Pertumbuhan pasar yang stabil.
b.
Strategi Penetapan Harga Fleksibel.
Fleksibilitas
dapat dilakukan dengan jalan menetapkan harga yang berbeda pada pasar yang
berlainan atas dasar lokasi geografis, waktu penyampaian/pengiriman, atau kompleksitas produk
yang di harapkan
1.
Strategi penetapan harga fleksibel merupakan strategi pembebanan harga
yang berbeda kepada pelanggan yang berbeda untuk produk yang kualitasnya sama.
2.
Tujuan
strategi ini adalah untuk memaksimalkan laba jangka panjang dan memberikan
keluwesan dengan jalan memungkinkan setiap pentesuaian,baik kebawah maupun k
eats terhadap harga.
3.
Penyesuaian harga sangat tergantung pada tingkat persaingan yang dihadapi
(harga pesaing),hubungan dengan pelanggan,dan seberapa besar pelanggan bersedia
membayar untuk produk tersebut (termasuk
didalamnya kemampuan tawar-menawar pelanggan).
4.
Penetapan harga fleksibel banyak diterapkan dalam kalangan saluran
distribusi,penjualan langsung produk-produk industrial,dan pada penjualan
eceran produk-produk yang mahal,serta dalam pemasaran homogeneous shopping
products (McCarthy dan Perreault,1995).
Strategi ini mengandung beberapa
kelemahan, :
1.
Pertama, seorang pelanggan yang mengetahui bahwa ada orang lain yang
menikmati harga lebih murah untuk mendapatkan bauran pemasaran yang sama akan
merasa tidak puas.
2.
Kedua, apabila konsumen mengetahui bahwa tawar-menawar dapat
menguntungkan mereka, maka mereka akan meluangkan lebih bnyak waktu guna
menawar harga barang. Hal ini bisa mempengaruhi biaya penjualan.
3.
Ketiga adalah sebagian besar wiraniaga akan terbiasa melakukan penurunan harga.
Ini mengurangi peranan harga sebagai alat persaingan dan menyebabkan turunnya
harga.
Persyaratan
yang perlu diperhatikan dalam strategi penetapan harga fleksibel :
1.
Perusahaan memiliki segala informasi yang dibutuhkan untuk
mengimplementasikan strategi penetapan harga fleksibel. Biasanya strategi ini
di implementasikan dengan salah satu dari empat cara berikut:
–
Berdasarkan pasar (segmen pasar maupun lokasi geografis),
–
Berdasarkan produk,
–
BErdasarka timing,
–
Berdasarkan teknologi.
2.
Perlu dilakukan analisis customer-value terhadap produk
3.
Penekanan lebih besar pda marjin laba daripada volume penjualan
4.
Pemantauan terhadap reaksi persaingan terhadap perubahan harga dimasa
lampau.
Hasil yang diharapkan dari implementasi
strategi ini adalah :
1.
Peningkatan laba jangka pendek
2.
Peningkatan penjualan yang mengarah pada peningkatan
pangsa pasar perusahaan.
12. STRATEGI PENETAPAN HARGA LINI PRODUK
a.
Strategi ini
dilakukan dengan jalan menetapkan harga suatu lini produk berdasarkan hubungan
dan dampak setiap produk terhadap lininya, apakah kompetitif
atau komplementer.
b.
Tujuannya adalah
untuk memaksimalkan laba dari keseluruhan lini produk.
Persyaratan yang perlu dipertimbangkan:
a.
Untuk produk yang ada dalam lini, strategi akan disusun berdasarkan
kontribusi produk terhadap pangsa rata-rata dari biaya overhead dan biaya
langsung.
b.
Untuk produk baru, analisis pasar/produk akan menentukan apakah produk tersebut akan
menguntungkan. Penetapan harga kemudian menjadi fungsi dari biaya sasaran
laba,pengalaman,dan persaingan eksternal.
Hasil yang diharapkan meliputi:
1.
Skedul penetapan harga seimbang dan konsisten diantara berbagai lini
produk.
2.
Laba jangka panjang yang semakin besar.
3.
Kinerja lini secara keseluruhan yang lebih baik.
13. STRATEGI LEASING
a.
Leasing merupakan suatu kontrak persetujuan antara pemilik aktiva
(lessor) dan pihak kedua yang memanfaatkan aktiva tersebut (lessee) untuk
jangka waktu tertentu dengan tingkat return tertentu.
b.
Dewasa ini objek leasing meliputi :
a.
Apartemen,
b.
Kantor,rumah,
c.
Mobil,
d.
Kompueter,
e.
Mesin Fotokopi,
f.
Bahkan Bangunan Pabrik.
c.
Kontrak leasing umumnya memberikan hak kepada lessee untuk memperbaharui
kontrak sewa untuk periode mendatang atu bahkan memberikan hak untuk membeli
aktiva tersebut.
d.
Pihak lessee mendapatkan manfaat,yaitu dapat menggunakan suatu aktiva
tanpa harus membeli sendiri.
e.
Sedangkan pihak lessor mendapatkan uang sewa secara periodic. Kadangkala
lessor juga mensyaratkan pembayaran biaya pemeliharaan,pajak,dan asuransi.
Ada dua jenis leasing yang sering dijumpai,yaitu :
¨
Operating lease,yaitu leasing yang jangka waktunya dapat dibatalkan dan biasanya jangka
waktu tersebut lebih singkat daripada umur ekonomis aktiva yang dileasingkan.
•
Contohnya mesin
fotokopi,computer,word prosesor,mobil.
¨
Financial lease,yaitu leasing dalam jangka
panjang dan tidak dapat dibatalkan dalam financial lease, lessee
diwajibkan untuk membayar sewa sampai akhir umur ekonomis aktiva.
Financial lease terdiri atas 3 bentuk,yaitu:
1.
Sale and leaseback
•
Dalam perjanjian sale and leaseback, perusahaan menjual aktivanya kepada
pihaklain,kemudian pihak pembeli tersebut mrnyewakan kembali aktiva tersebut
kepada perusahaan.
•
Manfaat bentuk leasing ini adalah
bahwa perusahaan memperoleh penjualan aktiva tersebut (tambahan dana yang dapat
digunakan untuk keperluan lain) dan masih dapat menggunakan aktiva tersebut
selama jangka waktu perjanjian leasing meskipun kepemilikannya telah beralih
kepada pihak lain.
2.
Direct Leasing
•
Dalam direct leasing, lessee menggunakan aktiva yang memang tidak
memiliki sebelumnya.
•
Contoh perusahaan yang menerapkan strategi ini adalah IBM dan Xerox yang
menyewakan komputer dan mesin fotokopi.
3.
Leveraged Leasing
•
Leverage leasing merupakan bentuk leasing untuk pembiayaan aktiva yang
memerlukan pengeluaran investasi yang besar.
•
Dalam leveraged leasing ada tiga pihak yang terlibat,yaitu lessee, lessor, dan pemberi pinjaman.
•
Pihak lessor memperoleh aktiva dengan cara berhutang kepada pihak ketiga
(pemberi pinjaman ).
Tujuan dari strategi leasing ini adalah:
1.
Untuk meningkatkan pertumbuhan pasar dengan menarik pelanggan yang tidak
mampu membeli sekaligus.
2.
Untuk merealisasikan laba jangka panjang yang lebih besar,karena biaya
produksi diamortisasikan secara penuh. Biaya sewa mwrupakan laba.
3.
Untuk meningkatkan aliran kas.
4.
Agar dapat memperoleh aliran laba yang stabil.
5.
Untuk menghindari risiko kerugian akibat keusangan teknologi.
Menerapkna strategi leasing dengan suksesnya beberapa persyaratan.
diantaranya adalah:
1.
Perusahaan memiliki sumber keuangan yang dibutuhkan untuk melanjutkan produksi yang selanjutnya
akan digunakan untuk penjualan ataun lease dimasa yang akan dating.
2.
Perusahaan melakukan perhitungan yang memadai ats tingkat lease dan
periode minimum leasing sehingga jumlah total yan dibayarkan oleh lessee lebih
kecil daripada bila dibayar secara angsuran bulanan padapenjualan sekaligus.
3.
Lessor memiliki kemampuan untuk menyamai perkembangan produk yang mungkin
dapat membuat produk leassor usang.
Melalui implementasi strategi ini
diharapkan akan diperoleh hasil yang berupa:
1.
Peningkatan pangsa pasar karena pelanggan perusahaan juga mencakup mereka
yang tidak jadi membeli produk.
2.
Penghasilan yang konsisten selama bertahun-tahun.
3.
Aliran kas yang lebih besar karena biaya pajak penghasilan yang lebih
rendah dari penghapusan depresiasi.
Peningkatan penjualan bila pelanggan
melaksanakan hak opsi pembelian mereka.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Produk merupakan segala
sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari dan
dibeli, digunakan atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau
keinginan pasar yang bersangkutan, produk yang ditawarkan tersebut meliputi
barang, fisik, jasa, orang atau pribadi, tempat, organisasi dan ide sebagai
pengaruh dari Consumer Adoption Process, produk memiliki siklus hidup yang pada
umumnya terdiri dari tahap perkenalan, pertumbuhan, pendewasaan, dan penurunan.
Kaitannya dengan produk pasti tidak terlapas
dari masalah harga, agar dapat sukses dalam memasarkan suatu barang atau jasa,
setipa perusahaan harus menetapkan harga secara tepat, ada beberapa metode
penetapan harga yaitu : pendekatan
permintaan untuk menetapkan harga, pendekatan biaya untuk menetapkan
harga dan diskon selain itu pula terdapat beberapa metode penetapan harga
khusus untuk produk baru yaitu : Penetracing Pricing dan Skimming Pricing
.
DAFTAR PUSTAKA
Fandy Tjiptono. 2001. Manajemen Jasa. Yogyakarta
:Andy Offset.
Karwowski, W and Marras, S.W. 1999. The Occupational
Ergonomics Handbook.
New York : CRC Press
LLC
Nitisemito, Alex S, 1991. Manajemen Personalia – Manajemen
Sumber Daya
Manusia.
Jakarta: Ghalia
Pappas, James L. dan Hirschey, Mark. 1995. Ekonomi
Manajerial.Jakarta : PT. Binarupa Aksara
Indonesia.
Stanton, William J. 1984. Prinsip Pemasaran. Jakarta :
Penerbit Erlangga
Swasta, Basu DH dan Irawan. M.B.A. 1986. Manajemen
Pemasaran Modern.
Yogyakarta: Edisi ke dua.
Penerbit Liberty